Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 25, 2014

Tenggang Rasa

Itu pelajaran anak SD apa nggk sih? Jawabannya Iya. Tapi kenyataannya ? usia semakin tua maka pelajaran Sd ini semakin memudar bersama dengan pengamalannya. Dan itu juga gw rasain. Gw ckup dibuat pusing ketika anak les gw telepon. Betapa malunya gw Waktu aku ditanya anak lesku kayak gini .. begini nih percakapan yang terjadi : V : ‘ BUk, Tenggang rasa itu yang kayak apa bu?’ D : ‘ hemmm… kayak apa ya? Hemmm’ ( Lama berpikir. . Cuma diem..)                      V : ‘buk tenggangrasa contohnya apa?’ D : ‘bentar ya ibu baru ngerjain skripsi. Nanti ibu kirim lewat SMS’ ( mulai bingung mencari arsip didalam otak. Bingung nggak bsia jawab. Langsung ngeles) V: ‘ ya bu, cepet ya?’ D: ‘ya’ ( jawaban singkat penuh Kebingungan ) Jujur gw malu dan bingung waktu ditanya ini. Bingung karena gw lupa apa itu tenggang rasa definisi contoh .. apalah itu.. gw lupa.. sama kayak penduduk bangsa ini lupa apa itu tenggang rasa. Malu jujur.. masak pertanyaan sepele gini

Kuliah?

Kuliah itu seperti mainan loh.. Tapi tergantung cara memandang segalanya. Jika terlalu mengejar prestasi maka, kamu akan membuat segala menjadi begitu berat. Namun jika melihat segalanya degan cara ringan dan menjalani tanpa mengejar prestasi, maka kuliah adala sebuah permainan. Permainan tentang realita, mimpi dan batu penghalang. Sebuah cerita.. Percaya ? Bukankah kuliah adalah dunia terindah untuk menemukan pasangan hidup. Hehehe.. semua orang dengan caranya mencoba menemukan jodohnya di dunia kuliah. Hehehe. Tidak memiliki pacar selama kuliah bagaikan nasi tanpa lauk taupun sayur. Katanya. . Tapi bisa juga pacaran bikin hidup di masa kuliah jadi kopi dengan setets racun. Tergantung menjalaninya. Mencari partner alias pacar yang tepat maka akan mengembangkan kepribadian. Namun jika salah partner seperti menemukan lubang neraka baru untuk kehidupan. Percaya ? Kuliah adalah semi dunia nyata yang harus dijalani. Hidup dengan uang pas pasan. Makan atau fotokopi.

Memilih Tenggelam dan Terlupakan

Memilih tenggelam dan terlupakan. Kadang orang mengatakan aku yang lupa dengan janji, lebih cenderung mereka mengatakan bahwa aku ‘melupakan’. Namun sesungguhnya yang terjadi aku LUPA. Sungguh – sungguh lupa. Mengajar segala hal yang berputar disekeliling kehidupan ini membuat Lupa. Bahkan terkadang Lupa akan diri sendiri. ‘Me Time’ sebuah istilah yang aku berikan untuk waktu buat diri sendiri. Me time saja sering terlewatkan karena harus mengejar segala hal yang berotasi disekitarku.  Namun semakin banyak mengejar segala hal tersebut. Semakin banyak hal pula yang terlupakan, tertinggal dan takkan bisa terulang. Namun tetap saja manisnya kumparan kehidupan itu lebih manis dibandingkan memenuhi waktu untuk diri sendiri, orang lain ataupun untuk memenuhi janji terhadap orang lain. Semakin menyadari bahwa aku bukan manusia super dengan segala hal yang ingin dipenuhi. Aku manusia biasa. Hahaha.. akupun mulai menyadari begitu banyak kesalahan terhadap diri sendiri, terhadap o