Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 1, 2013

im OUT

Gambar
I’m Out FROM KARAWITAN Nyingkir riyinlah. Rehat... Sampun SEPUH pikire lan ragane...

Bukannya TAKUT tapi MALAS

Gambar
be A Leader not FOLLOWER Duhhh dekkkk... “ Bukane wedi ro koe tapi aku males ro koe dek..” hanya kata kata ini yang terpikir diotakku saat ini. hahahah.... Sedikit mlipir curhat.. Bukannya saya takut buat ketemu nyonya dalam acara eveluasi. Tapi MALAS untuk bertemu. Terimaksih untuk semua cercaan ataupu kata – kata kritikan lainnya. Tapi mbok ya pake kaca, saya sudah mengaku memang saya salah tidak berkomunikasi. Tapi pernah tanya kenapa? Bukan karena karakter saya yang orang keras kapala. Tapi merasa kecewa saja dengan cara kemimpinan nyonya jadi mending dikit bicara banyak kerja. Ohhh.. kalau kalian malu. Saya lebih malu duh dek.. hahaha kenal kalian dan pernah ngobrol sama kalian. Acara memang sukses tapi sesukses apa kalian memimpin saya yang hanya seorang awak kerja di dalam kapanitiaan kalian. Saya malas berkomunikasi karena saya sudah kecewa. Nggak ngaseh konsep acara kemarin, emang situ tanya dari jauh – jauh hari? Dan baik – baik ketemu juga minta? Nggakkan ??

Kaca itu untuk melihat diri sendiri.

Gambar
       Sebuah refleksi panjang setelah turun dari medan perang kepanitiaan. Sedikit klise dan agak nggak mutu. Apalagi dianggap penting janganlah. Hidup itu memang penuh perbedaan. Dalam berpacaran saja hanya dua kepala begitu susah untuk menyamakan kesukaan atau keinginan. Kadang salah satu pihak memang harus mengalah dan berdiam. Apalagi dimedan laga kepanitiaan. Medan laga dengan banyak kepala dengan banyak planning, dengan banyak kepentingan dan dengan banyak keinginan. Semua ingin yang terbaik namun kadang komunikasi yang mejadi modal utama keberhasilan malah terlupakan karena semua fokus pada ujuannya masing masing tanpa menengok kesamping. Namun terkadang gesekkan kepentingan dan pikiran pun tidak terlupakan. Merasa terluka , tidak penting, tidak diperhatikan dan tidak ada yang medengar kadang membuat kawan menjadi kendor dan enggan untuk berkomunikasi. Walaupun semua kembali kepada pribadi tapi disinilah letak penting seorang nahkoda kepanitian. Merangkul, merajuk rasa dan