Belajar dari Elang

Kisah tentang siklus hidup elang..
Sebenarnya klasik banget.
Banyak kegiatan menggunkan cerita ini untuk memotivasi pesertanya.
Tapi cerita tentang siklus hidup Elang ini jujur luar biasa.

Tidak hanya memotivasi tapi juga membuat saya berani melangkah meninggalkan bayangan kelam tentang musuh terbesar dalam diri saya. Walaupun tidak 100% terkalahkan (musuhnya).



jadi begini ( katanya loh ini )..

Elang itu bisa hidup 70 tahun. 
Lama ya?
Ya begitulah Elang. Dia bisa hidup 70 tahun.
Namun ketika usianya 40 tahun.
Dia akan mengalami proses terberat dalam hidupnya.


Elang yang tadinya gagah mulai merasa susah dengan dirinya sendiri.
paruhnya menjadi semakin bengkok dan dia susah untuk mencari makan. 
kuku kakinya semakin panjang membuatnya sulit untuk mengcengkram makanan.
bulu indahnya kini mulai terasa berat dan menyulitkannya.

pada konsidi seperti ini,
Elang harus mengambil keputusan mau mati dengan nista atau dia berproses selama 150 hari.

- kebanyakan elang akan memilih berproses selama 150 hari -

Elang akan mencari puncak tertinggi gunung cadas. 
lalu dia akan membuat sarang ditebingnya.

selama 150 hari itu pertama yang akan dia lakukan adalah mematukan paruhnya ke batu cadas sarangnya.
setelah paruhnya hancur, dia akan menunggu paruhnya tumbuh kembali. Setelah paruhnya tumbuh, maka si elang akan mencabut satu persatu cakar dikakinya - sakitbanget yang pasti - . Ketika cakar baru sudah tumbuh maka elang akan mencabut satu persatu bulu yang dia miliki. 

proses ini berjalan selama 5 bulan. 5 bulan sang elang berproses dengan dirinya sendiri agar dapat bertahan hidup pada proses berikutnya. 

proses yang lama seperti elang, tetap harus dilakukan oleh manusia. 
manusia yang merupakan ciptaan Tuhan. selama kehidupan terkadang harus berdiam diri dan mencabut hal - hal buruk dalam dirinya agar bisa hidup baik pada waktu selanjutnya.
termasuk mencabut dendam dan amarah dalam diri sendiri - iki susah banget, tapi tetep harus dijalani. kalau dibiarkan akan menjadi dendam tak berkesudahan -. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyesap Rindu Dalam Coding (Sastra Edan #7)

Bikin Amplop Cantik

Kost Anyar Nyah...